Uraikan masing-masing strategi berikut tepat
dipergunakan oleh
manajemen:
a. Konsentrasi
b. Perluasan pasar
c. Pengembangan produk
d. Integrasi horizontal
e. Integrasi vertikal
f. Diversifikasi konsentrik
g. Diversifikasi konglomerasi
manajemen:
a. Konsentrasi
b. Perluasan pasar
c. Pengembangan produk
d. Integrasi horizontal
e. Integrasi vertikal
f. Diversifikasi konsentrik
g. Diversifikasi konglomerasi
Jawaban
a. Konsentrasi
Strategi konsentrasi adalah
jenis strategi pertumbuhan dan merupakan strategi yang paling umum dijumpai
pada berbagai perusahaan dimana perusahaan hanya memfokuskan pada satu lini
bisnis utamanya dengan menonjolkan prinsip ‘melakukan satu hal dengan sangat
baik. Strategi konsentrasi digunakan bagi perusahaan yang memiliki bisnis
tunggal untuk mengejar pertumbuhannya. Fokus strategi konsentrasi adalah
bagaimana meningkatkan pertumbuhan perusahaan dengan mengonsentrasikan pada
bisnis intinya. Perusahaan yang menerapkan strategi konsentrasi dapat memilih
salah satu strategi konsentrasi berikut ini:
a) Perusahaan berusaha
meningkatkan tingkat penggunaan barang dari konsumen yang sudah dimiliki.
b) Perusahaan berusaha
menarik pelanggan yang dimiliki pesaing dan dialihkan menjadi calon konsumen
perusahaan.
c) Perusahaan dapat mencoba
menarik calon pembeli baru yang selama ini belum menjadi konsumen perusahaan
dan belum menjadi pelanggan pesaing.
b.
Perluasan Pasar
Strategi pengembangan pasar (market
development) merupakan strategi yang memasarkan produk atau jasa saat ini
kepada konsumen di segmen pasar yang baru maupun di wilayah area geografis
pasar yang baru. Strategi pengembangan pasar pada umumnya menempati urutan
kedua strategi pertumbuhan setelah strategi konsentrasi, karena relatif tidak
mahal dan tidak berisiko. Pilihan pengembangan pasar dilakukan dengan berusaha
menarik calon pembeli baru yang selama ini belum menjadi konsumen perusahaan dan
belum menjadi pelanggan pesaing. Strategi ini dapat diterapkan dengan cara :
a) Menjual
produk yang sudah ada ke pasar baru dengan memasuki/menambah saluran distribusi
yang baru.
b)
Memperluas pasar pada tambahan area geografis dan segmen pasar yang berlainan
untuk memaksimalkan potensi yang ada.
c)
Mendorong konsumen untuk mencoba memakai produk dengan diberikan contoh sampel
produk untuk dicoba.
d)
Mengidentifikasi kegunaan baru dari produk yang ada saat ini maupun mengemas
ulang dengan kemasan yang lebih ekonomis, praktis dan mudah dibawa.
e)
Mempromosikan di media yang baru dengan menggunakan teknik promosi yang lebih
kreatif.
f) Menawarkan
harga yang lebih menarik dalam mempromosikan di wilayah baru dengan segmen yang
baru.
g) Mengubah konten
iklan, dan penempatannya dari publikasi perdagangan ke surat kabar.
h) Membuka kantor
cabang baru di kota, daerah, atau negara lain maupun menambah penjualan
personalnya.
c.
Pengembangan
Produk
Strategi dengan melakukan perubahan
produk secara subtansial dan atau membuat produk yang sebelumnya belum pernah
dihasilkan sebagai produk baru. Perusahaan berusaha bertahan, memperkuat
posisi, dan memperluas pangsa pasar yang lebih besar dengan menggunakan
tambahan pilihan produk/jasa yang baru. Perusahaan menggunakan pilihan
pengembangan perubahan produk secara substansial untuk menarik pelanggan di
pasar yang telah ada maupun yang dimiliki pesaing. Pelanggan yang dimiliki
pesaing untuk dialihkan menjadi calon pembeli yang potensial bagi perusahaan.
Strategi pengembangan produk termasuk usaha memperpanjang daur hidup produk
untuk memanfaatkan reputasi atau merek yang menguntungkan, dapat diterapkan
dengan cara :
a)
Memperkenalkan model produk yang lebih bervariasi.
b)
Menyempurnakan atau memodifikasi produk yang telah ada sebagai produk baru.
c)
Memperjelas keunikan dan kelebihan produk dibanding yang dimiliki pesaing.
d) Memberikan
tambahan pada bentuk, pilihan, ukuran, dan kandungan yang baru terhadap suatu
produk.
d.
Integrasi
Horizontal
Strategi integrasi horizontal merupakan
strategi untuk memperluas operasi perusahaan dengan mengkombinasikan
perusahaannya dengan perusahaan yang lain dalam industri yang sama dengan jenis
operasi yang sama. Strategi ini menghasilkan pertumbuhan melalui akuisisi atau
merger bisnis pesaing, yang mempunyai lini bisnis yang sama, dengan tujuan
meniadakan pesaing dan memberikan perusahaan akses ke pasar dan teknologi yang
baru. Alasan yang mendasari pilihan strategi integrasi horizontal adalah
perusahaan berusaha memperbesar penguasaan pangsa pasar, yang diharapkan dapat
memperbesar kekuatan pasar yang dimiliki. Perusahaan dapat bersaing dalam medan
yang lebih luas, jika perusahaan mampu melakukan akuisisi pada beberapa
perusahaan sejenis yang ada dalam satu industri dan berpeluang menjadi
perusahaan yang dominan. Integrasi horizontal juga diaplikasikan dengan tujuan
untuk mengurangi persaingan yang sekarang atau yang potensial bagi pelanggan
dan pemasok. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengambil pangsa pasar,
fasilitas produksi, outlet distribusi atau teknologi dalam penelitian dan
pengembangan maupun dengan mengakuisisi perusahaan lain yang sejenis dalam
industri yang sama.
e.
Integrasi
Vertikal
Strategi integrasi vertikal merupakan strategi
pertumbuhan karena melakukan perluasan usaha dengan menambah bidang usaha dari
perusahaan pemasok atau bidang usaha dari perusahaan distributornya. Strategi
ini dalam menghasilkan pertumbuhan melalui pertumbuhan internal atau
mengakuisisi bisnis lain dengan penguasaan tahap-tahap proses produksi-konsumsi
dari hulu ke hilir. Strategi ini bertujuan untuk memperoleh kontrol yang lebih
besar atas suatu lini bisnis serta meningkatkan profit melalui efisiensi dan
upaya penjualan yang lebih baik. Terdapat dua jenis integrasi vertikal, yaitu :
a) Integrasi
Vertikal ke Belakang
Integrasi vertikal ke belakang atau
ke arah hulu merupakan strategi untuk meningkatkan pengendalian atas pasokan
bahan baku, sumber daya atau jasa. Ini terjadi jika perusahaan menguasai atau
membeli perusahaan pemasoknya dengan menjadi pemasoknya sendiri. Sebagai
contoh, sebuah produsen kemeja mengakuisisi produsen tekstil dengan membeli
sahamnya, atau membeli asetnya, karena perusahaan yang dibeli beroperasi pada
tahap sebelumnya dari rangkaian proses produksi.
b) Integrasi
Vertikal ke Depan
Integrasi vertikal ke depan atau ke
arah hilir merupakan strategi untuk meningkatkan pengendalian terhadap
distribusi output maupun terhadap pengecer atas produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan dengan menjadi distributor bagi dirinya sendiri. Ini
terjadi jika perusahaan menguasai atau membeli perusahaan yang lebih dekat
dengan konsumen, seperti distributor pedagang beras, pedagang eceran, dan
konsumen industri
f.
Diversifikasi
Konsentrik
Strategi diversifikasi konsentris
merupakan strategi konsentrasi terkait dengan masuk pada bisnis baru yang masih
terkait atau memiliki kesesuaian yang tinggi dengan bisnis yang dilakukan
perusahaan pada saat ini. Strategi diversifikasi konsentris menekankan pada kesamaan
dalam hal pasar, saluran distribusi, produk dan teknologi, dengan sinergi pasar
produk. Implementasi strategi ini cocok dilakukan bila perusahaan memiliki
posisi kompetitif yang kuat, tetapi daya tarik industri yang rendah. Hal ini
dapat diaplikasikan dengan mengakuisisi bisnis yang memiliki jenis teknologi
yang terkait, komplementaritas pemakaian antar produk, kebutuhan sumber daya
yang serupa, jenis saluran distribusi yang digunakan, dan pasar yang dilayani
sama dengan perusahaan induknya yang mengakuisisi. Strategi ini bertujuan agar
perusahaan mendapat sinergi, efisiensi, atau pengaruh pasar yang lebih besar
serta membagi resiko dengan prinsip ‘membagi telur ke berbagai keranjang’
melalui penggunaan bersama sumber daya yang dimiliki tapi bukan saling
ketergantungan. Penekanan strategi ini adalah membangun kapabilitas sumber daya
kunci dan kompetensi inti perusahaan.
g.
Diversivikasi
Konglomerasi
Strategi diversifikasi konglomerat
merupakan strategi pertumbuhan dengan menambah atau mengakuisisi yang lini
bisnisnya berbeda sekali atau baru dengan produk atau jasa baru yang tidak
berkaitan, kepada pelanggan baru. Motivasi perusahaan melakukan strategi ini
adalah sinergi keuangan dengan mencari keseimbangan dalam portofolio perusahaan
antara bisnis yang keuntungannya stabil. Motivasi dari perusahaan yang
mengakuisisi adalah meningkatkan nilai saham perusahaan, meningkatkan tingkat
pertumbuhan perusahaan, memperoleh sumber daya yang dibutuhkan secara cepat,
meningkatkan efisiensi dan profitabilitas terutama jika terdapat sinergi antara
perusahaan yang mengakuisisi dengan perusahaan yang diakuisisi. Strategi ini
cocok dilakukan bila posisi kompetitif perusahaan berada pada rata-rata dan
daya tarik industrinya rendah. Sehingga kedua faktor tersebut mendorong
perusahaan mengalihkan upaya pengembangannya ke industri lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar