1.Susunlah sebuah wacana yang terdiri atas 5-8 paragraf
(200-250 kata) dengan tema Potensi Wisata Alam Indonesia. Jenis paragraf
deskripsi atau persuasi.
Jawab:
TEMA WACANA : POTENSI WISATA ALAM INDONESIA
INDONESIA ITU INDAH
Negara
kita terkenal dengan sebutan negara kepulauan dan negara maritim. Kenapa?
Karena negara kita terdiri dari banyak pulau dan kaya akan lautan. Begitu
banyak keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh negara kita dan begitu banyak
pula tempat-tempat yang indah yang sangat berpotensi untuk meningkatkan devisa
negara kita dengan menjadikannya tempat wisata. Contohnya yang sudah sangat
kita kenal adalah Bali, Bromo, raja ampat, dan masih banyak lagi.
Banyak
wisatawan luar negeri yang melancong ke Indonesia, menikmati keindahan negara
kita. Bahkan diantara para turis-turis itu tidak sedikit yang tertarik untuk
mempelajari budaya kita. Akan tetapi kita, para generasi muda malah lebih
tertarik untuk menghabiskan liburan kita ke luar negeri padahal seharusnya kita
yang masih muda-muda ini bisa banyak membantu dalam mempromosikan potensi
wisata negara kita sendiri ke negara-negara lain agar lebih banyak wisatawan
yang tertarik berkunjung ke Indonesia.
Masih
begitu banyak lokasi wisata yang sangat mengagumkan namun masih sedikit orang
yang mengetahui. Salah satunya adalah pantai pulau merah di Banyuwangi. Banyuwangi
Terletak di paling timur ujung pulau Jawa, tepatnya di seberang Pulau Bali. Pelabuhan
Ketapang, melayani penyebrangan setiap hari antara Jawa dan Bali membawa
penumpang, mobil dan bus, serta truk dengan segala macam barang ke dan dari
Jawa menuju Objek Wisata Banyuwangi. Pantai pulau merah ini telah terletak di
kaki gunung tumpang pitu yang di mana tempat ini telah memiliki keindahan alam
yang sangat mengaggumkan, Cuma tempat tersebut masih banyak yang belum
mngetahuinya. Hanya orang tertentu saja yang bisa menikmati keindahan alam
tersebut.
Pantai
yang berlokasi di Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran ini memang menyimpan
potensi yang luar biasa dan sedang naik daun saat ini. Ciri khas yang mudah
dikenali dari pantai berpasir putih kecoklatan dengan garis pantai sepanjang ±3
km ini adalah adanya bukit yang menjulang tinggi di ujung pantainya. Bukit ini
dipenuhi batu karang di bawahnya. Saat matahari terbenam akan tampak pancaran
sinar yang berwarna jingga kemerahan dari balik bukit itu. Itulah sebabnya
dinamakan Pulau Merah. Yang istimewa dari pulau merah ini adalah ombaknya yang
tinggi pada bulan April hingga bulan September, namun tidak seExtrim ombak di
G-Land. Bagi kalangan penggemar fotografi, sunset pulau merah adalah salah satu
spot sunset paling bagus di Banyuwangi. Tidak banyak pedagang asongan yang
ditemui disini sehingga pantai ini tampak bersih dan asri. Pada saat liburan
tempat ini akan semakin ramai dikunjungi masyarakat. Pulau Merah dinail seperti
perpaduan antara pantai Seminyak ,Kuta, dan Legian di Bali. Setiap pengunjung
yang berkunjung pada tanggal merah atau pada hari libur akan dikenakan tarif
masuk, selain pada hari itu GRATIS.
Di pantai
pulau merah tidak banyak kegiatan yang bisa dilakukan, selain sekedar bermain
pasir. Hal itu dikarenakan ombaknya yang besar. Namun besarnya ombak justru
memberikan tantangan tersendiri bagi penggemar surfing. Ombak di pulau merah
memang tidak setinggi di G-Land namun cukup memiliki power untuk bermain
surfing khususnya bagi pemula. Dan yang paling penting lebih aman karena dasar
laut berupa pasir halus.
Pulau
merah berjarak ± 80 km dari kota Banyuwangi. Akses untuk menuju lokasi sangat
mudah dan cukup jelas dengan adanya rambu-rambu petunjuk arah Pulau Merah. Anda
bisa menggunakan kendaraan pribadi atau menggunakan angkutan umum. Jika
menggunakan angkutan umum dari Banyuwangi, terdapat bisminto atau ujang jaya
jurusan Pesanggaran, nanti turun di pasar Pesanggaran, setelah itu dilanjutkan
menyewa ojek menuju Pulau Merah. Kalau dari arah Jember anda bisa turun di
terminal Jajag lalu ganti angkutan bis menuju Pesanggaran. Secara keseluruhan
rute yang akan dilewati dari Banyuwangi menuju Rogojampi, setelah sampai di
simpang tiga lampu merah Rogojampi, lurus saja hingga menjumpai perempatan
lampu merah Jajag dengan patokan ada patung macan putih ditengahnya, lalu belok
kekiri (ke selatan), anda tinggal mengikuti rambu-rambu penunjuk arah
Pesanggaran – Pulau Merah.
Pantai
pulau merah hanya salah satu dari begitu banyak tempat-tempat indah di
Indonesia yang masih jarang pengunjung. Jadi sudah menjadi tugas kita para
pemuda-pemudi untuk membuat wisata di negara kita ini terkenal di mata dunia.
Mari promosikan potensi wisata alam Indonesia.
2. Bacalah
dengan cermat wacana di bawah ini, kemudian tentukan judul yang tepat bagi wacana
tersebut dan buat ringkasan/ikhtisarnya.
Bacaan
Dalam
budaya modern ini, remaja dihadapkan pada berbagai tantangan untuk melakukan
hal-hal kreatif. Salah satu tantangan itu adalah membiasakan diri menulis, baik
karya ilmiah popular maupun karya kreatif (fiksi). Ini perlu dilakukan untuk
menghindari anggapan bahwa bangsa kita adalah kumpulan masyarakat yang lebih
gemar menonton, ngerumpi, dan asing
terhadap kebiasaan menulis. Padahal kebiasaan menulis akan membuat kita lebih
kritis. Untuk bisa menulis, kita dituntut menemukan ide baru dan meningkatkan
kemampuan dalam memahami segala sesuatu di sekitar kita.
Setidaknya ada enam manfaat yang
bisa dipetik dari kebiasaan menulis; pertama, sebagai sarana untuk
mengungkapkan diri; kedua, untuk meningkatkan pemahaman terhadap sesuatu;
ketiga, untuk melahirkan/mengungkapkan kepercayaan diri; keempat, untuk
meningkatkan kesadaran atas lingkungan; kelima, untuk menumbuhkan semangat agar
selalu memperbaiki diri, dan; keenam, untuk memperbaiki kemampuan dalam menggunakan
bahasa atau menguasai unsur-unsur kebahasaan. Dengan kata lain, melalui
aktivitas menulis kita dapat mengungkapkan segala sesuatu yang kita rasakan
atau pikirkan, bersedia membuka diri dengan bertanya kepada teman, guru
pembimbing atau datang ke perpustakaan untuk memperoleh sumber-sumber bacaan.
Banyak orang beranggapan bahwa hal
tersulit dalam menulis adalah saat memulai, memikirkan apa yang akan ditulis,
dan bagaimana harus menuliskannya. Menentukan apa yang akan ditulis
sesungguhnya tidak terlalu sulit karena banyak hal yang bisa kita jadikan bahan
tulisan. Dengan kata lain, menulis sesungguhnya adalah upaya mengekspresikan
apa yang kita lihat, alami, rasakan, dan pikirkan ke dalam bahasa tulis.
Tentu saja untuk menyajikan tulisan
yang bagus, kita harus memilih bahan yang bagus pula, tidak boleh asal-asalan.
Bahan-bahan yang bagus itu bisa kita dapatkan dengan “menggumuli’ berbagai teks
kehidupan yang begitu luas dan beragam, seperti teks bacaan atau literatur
(buku, Koran,/majalah, jurnal, internet). Selain itu, mungkin saja bahan
tulisan itu berasal dari kejadian atau peristiwa yang kita alami dan rasakan.
Berdasarkan teks kehidupan yang sangat beragam tersebut, kita dapat menemukan
ide, gagasan, inspirasi untuk membuat sebuah tulisan. Nah, dari sinilah
sesungguhnya proses kreatif (menulis) itu di mulai.
Jawab:
Judul
yang tepat untuk wacana diatas adalah “ ayo menulis “
Ringkasan:
Dalam budaya modern ini, remaja dihadapkan pada berbagai
tantangan untuk melakukan hal-hal kreatif. Salah satu tantangan itu adalah
membiasakan diri menulis. Melalui aktivitas menulis kita dapat mengungkapkan
segala sesuatu yang kita rasakan atau pikirkan, bersedia membuka diri dengan
bertanya kepada teman, guru pembimbing atau datang ke perpustakaan untuk memperoleh
sumber-sumber bacaan. Menulis sesungguhnya adalah upaya mengekspresikan apa
yang kita lihat, alami, rasakan, dan pikirkan ke dalam bahasa tulis. Bahan
tulisan bisa berasal dari kejadian atau
peristiwa yang kita alami dan rasakan ataupun dari pengalaman orang lain dan
lingkungan di sekitar kita.
Terima kasih tugas 3 nya, izin copy..
BalasHapussilahkan
Hapustrimakasi mintak ijin mau saya copas
BalasHapussilahkan
BalasHapusmantap ni. izin copy y...
BalasHapusIjin copy kak
BalasHapusTuton Mata Kuliah Bahasa Indonesia/MKDU 4110
BalasHapusSoal-soal Tugas 3
1. Susunlah sebuah wacana di bawah ini menjadi 8 paragraf. Termasuk jenis paragraf deskripsi ataukah persuasi? Jelaskan argumentasi Anda!
2. Bacalah dengan cermat wacana di bawah ini, kemudian tentukan judul yang tepat bagi wacana tersebut dan buat ringkasan/ikhtisarnya.
Bacaan
Dalam budaya modern ini, remaja dihadapkan pada berbagai tantangan untuk melakukan hal-hal kreatif. Salah satu tantangan itu adalah membiasakan diri menulis, baik karya ilmiah popular maupun karya kreatif (fiksi). Ini perlu dilakukan untuk menghindari anggapan bahwa bangsa kita adalah kumpulan masyarakat yang lebih gemar menonton, ngerumpi, dan asing terhadap kebiasaan menulis. Padahal kebiasaan menulis akan membuat kita lebih kritis. Untuk bisa menulis, kita dituntut menemukan ide baru dan meningkatkan kemampuan dalam memahami segala sesuatu di sekitar kita.
Setidaknya ada enam manfaat yang bisa dipetik dari kebiasaan menulis; pertama, sebagai sarana untuk mengungkapkan diri; kedua, untuk meningkatkan pemahaman terhadap sesuatu; ketiga, untuk melahirkan/mengungkapkan kepercayaan diri; keempat, untuk meningkatkan kesadaran atas lingkungan; kelima, untuk menumbuhkan semangat agar selalu memperbaiki diri, dan; keenam, untuk memperbaiki kemampuan dalam menggunakan bahasa atau menguasai unsur-unsur kebahasaan. Dengan kata lain, melalui aktivitas menulis kita dapat mengungkapkan segala sesuatu yang kita rasakan atau pikirkan, bersedia membuka diri dengan bertanya kepada teman, guru pembimbing atau datang ke perpustakaan untuk memperoleh sumber-sumber bacaan. Banyak orang beranggapan bahwa hal tersulit dalam menulis adalah saat memulai, memikirkan apa yang akan ditulis, dan bagaimana harus menuliskannya. Menentukan apa yang akan ditulis sesungguhnya tidak terlalu sulit karena banyak hal yang bisa kita jadikan bahan tulisan. Dengan kata lain, menulis sesungguhnya adalah upaya mengekspresikan apa yang kita lihat, alami, rasakan, dan pikirkan ke dalam bahasa tulis. Tentu saja untuk menyajikan tulisan yang bagus, kita harus memilih bahan yang bagus pula, tidak boleh asal-asalan. Bahan-bahan yang bagus itu bisa kita dapatkan dengan “menggumuli’ berbagai teks kehidupan yang begitu luas dan beragam, seperti teks bacaan atau literatur (buku, Koran,/majalah, jurnal, internet). Selain itu, mungkin saja bahan tulisan itu berasal dari kejadian atau peristiwa yang kita alami dan rasakan. Berdasarkan teks kehidupan yang sangat beragam tersebut, kita dapat menemukan ide, gagasan, inspirasi untuk membuat sebuah tulisan. Nah, dari sinilah sesungguhnya proses kreatif (menulis) itu di mulai.
kalo seperti itu soalnya,trus jawabnya bagaimana kak....minta bantuannya donk....