1. Apakah yang dimaksud dengan
pengembangan sistem ?
Yang dimaksud dengan
pengembangan sistem informasi adalah menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang
telah ada.
2. Mengapa perlu pengembangan sistem ?
Jelaskan !
Ada 3 alasan mengapa
diperlukannya pengembangan sistem informasi dalam suatu perusahaan :
1. Adanya masalah-masalah yang timbul dari sistem yang lama.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan dalam berbagai hal.
3. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan dari pemerintah.
1. Adanya masalah-masalah yang timbul dari sistem yang lama.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan dalam berbagai hal.
3. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan dari pemerintah.
3. Kriteria apa yang harus dipenuhi
sistem sehingga dapat dikatakan layak ?
- Kinerja : bagaimana
kinerja system yang baru bekerja, apakah kinerjanya lebih baik atau tidak.
- Kualitas informasi yang disajikan : kualitas yang disajikan dalam sistem yang baru harus lebih baik daripada sistem yang lama.
- Keuntungan : dalah hal ini maksudnya adalah dalam pengembangan system apakah ada penurunan biaya atau tidak.
- Kontrol : bagaimana pengendalian yang dapat dilakukan dengan system yang baru,apakah sudah sesuai atau tidak.
- Efisiensi : didalam suatu sistem yang baru diharapkan efisiensi yang bisa menghemat waktu dan lebih cepat.
- Pelayanan : system yang baru diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik dibandingkan dengan system yang lama.
- Kualitas informasi yang disajikan : kualitas yang disajikan dalam sistem yang baru harus lebih baik daripada sistem yang lama.
- Keuntungan : dalah hal ini maksudnya adalah dalam pengembangan system apakah ada penurunan biaya atau tidak.
- Kontrol : bagaimana pengendalian yang dapat dilakukan dengan system yang baru,apakah sudah sesuai atau tidak.
- Efisiensi : didalam suatu sistem yang baru diharapkan efisiensi yang bisa menghemat waktu dan lebih cepat.
- Pelayanan : system yang baru diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik dibandingkan dengan system yang lama.
4. Apa saja prinsip dalam pengembangan
sistem yang harus diperhatikan ?
Didalam pengembangan
system informasi terdapat beberapa prinsip , diantaranya :
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses pengembangan sistem.
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
6. Jangan takut membatalkan proyek.
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses pengembangan sistem.
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
6. Jangan takut membatalkan proyek.
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.
5. Jelaskan langkah-langkah pada siklus hidup
pengembangan sistem ?
Langkah-Langkah
Siklus Pengembangan Sistem
Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan terdapat masalah yang tidak
dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka sistem tersebut memerlukan
pengembangan. Untuk mengembangankan suatu sistem terdapat 6 langkah yang perlu
dilaksanakan, berikut langkah-langkah pengembangkan sistem:
1. Perencanaan
Sistem
Dalam fase
perencanaan sistem :
- Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem informasi baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi.
- Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.
- Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk mendukung pengembangan sistem.
Faktor-faktor yang
perlu diperhatikan dalam perencanaan sebuah system:
- faktor-faktor kelayakan yang berkaitan dengan kemungkinan berhasilnya sistem informasi yang dikembangkan dan digunakan,
- faktor-faktor strategis yang berkaitan dengan pendukung sistem informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan untuk setiap proyek yang diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk menentukan proyek sistem mana yang akan menerima prioritas yang tertinggi.
Dalam perencaan, terdapat beberapa kriteria-kriteria kelayakan yang harus
dipenuhi/diperhatikan, berikut kriteria-kriteria kelayakan:
- Kelayakan teknis: untuk melihat apakah sistem yang diusulkan dapat dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan teknologi yang ada atau apakah teknologi yang baru dibutuhkan.
- Kelayakan ekonomis: untuk melihat apakah dana yang tersedia cukup untuk mendukung estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan.
- Kelayakan legal: untuk melihat apakah ada konflik antara sistem yang sedang dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya secara legal.
- Kelayakan operasional: untuk melihat apakah prosedur dan keahlian pegawai yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah diperlukan penambahan/pengurangan prosedur dan keahlian.
- Kelayakan rencana: berarti bahwa sistem yang diusulkan harus telah beroperasi dalam waktu yang telah ditetapkan. Selain layak, proyek sistem yang diusulkan harus mendukung faktor-faktor strategis,seperti
- Produktivitas: mengukur jumlah output yang dihasilkan oleh input yang tersedia. Tujuan produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan biaya tambahan yang tidak berarti. Produktivitas ini dapat diukur dengan rasio antara biaya yang dikeluarkan dengan jumlah unit yang dihasilkan.
- Diferensiasi: mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan produk atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan pelayanan dari saingannya. Diferensiasi dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas, variasi, penanganan khusus, pelayanan yang lebih cepat, dan biaya yang lebih rendah.
- Manajemen: melihat bagaimana sistem informasi menyediakan informasi untuk menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan dan membuat keputusan. Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya laporanlaporan tentang efisiensi produktivitas setiap hari.
2. Analisis Sistem
Dalam fase analisis
sistem:
- Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.
- Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis sistem.
- Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.
- Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk mengembangkan suatu sistem baru.
- Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.
- Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.
- Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju.
3. Perancangan
Sistem secara Umum/Konseptual
Dalam fase
perancangan sistem:
- Harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan
- Harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan
- Harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer
- Harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masingmasing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simponan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern.
4. Evaluasi dan
Seleksi Sistem
Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk
keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini
nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem
dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi
sistem. Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada
fase perancangan sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua
altenatif akan dibuang. Biasanya, beberapa alternatif harus terbukti dapat
dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan
akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan
rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk perancangan detailnya.
5. Fase
Perancangan Sistem secara Detail/Fungsional
Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk perancangan
secara konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang dan dijelaskan secara
detail. Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form
tertentu dan laporan-laporan yang dicetak. Semua output dan input direview dan disetujui
oleh pemakai dan didokumentasikan. Semua input ditentukan dan format input baik
untuk layar dan form-form biasa direview dan disetujui oleh pemakai dan
didokumentasikan. Prosedur ditulis untuk membimbing pemakai dan pesonel operasi
agar dapat bekerja dengan sistem yang sedang dikembangkan. Kendali-kendali yang
dibutuhkan untuk melindungi sistem baru dari macam-macam ancaman dan error
ditentukan.
Laporan ini akan berisis semua spesifikasi untuk masing-masing rancangan sistem
yang terintegrasi menjadi satu kesatuan. Laporan ini dapat juga dijadikan
sebagai buku pedoman yang lengkap untuk merancang, membuat kode dan menguji
system, instalasi peralatan, pelatihan, dan tugas-tugas implementasi lainnya.
Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh ini adalah untuk menemukan error
dan kekurangan rancangan sebelum implementasi dimulai. Jika error dan
kekurangan atau sesuatu yang hilang ditemukan sebelum implementasi sistem,
sumber daya yang bernilai dapat diselamatkan dan kesalahan yang tidak diinginkan
terhindari. Setelah semua review secara menyeluruh selesai dilaksanakan,
perubahan-perubahan dibuat dan pemakai dan manajer sistem menandatangani
laporan perancangan secara detail.
6. Implementasi
Sistem dan Pemeliharaan Sistem
Pada fase implementasi
sistem dan pemeliharaan sistem:
- sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.
- Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru.
- laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu rencana implementasi dalam bentuk Gant Chart atau Program and Evaluation Review Technique (PERT) Chart dan penjadwalan proyek dan teknik manajemen. Bagian kedua adalah laporan yang menerangkan tugas penting untuk melaksanakan implementasi sistem, seperti :
- pengembangan perangkat lunak
- Persiapan lokasi peletakkan sistem
- Instalasi peralatan yang digunakan
- Pengujian Sistem
- Pelatihan untuk para pemakai sistem
- Persiapan dokumentasi
6. Ada beberapa pendekatan untuk
mengembangkan sistem, apa saja
pendekatan tersebut,
jelaskan.
Terdapat beberapa
pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu sebagai berikut ini :
1. Pendekatan
klasik lawan pendekatan terstruktur (dipandang dari metodologi yang digunakan)
Metodologi pendekatan
klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan disystems life
cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan sistem akan berhasil bila
mengikuti tahapan di systems life cycle. Akan tetapi sayangnya, didalam
praktek, hal ini tidaklah cukup, karena pendekatan ini tidak memberikan pedoman
lebih lanjut tentang bagaimana melakukan tahapan-tahapan tersebut dengan
terinci karena pendekatan ini tidak dibekali dengan alat-alat dan teknik-teknik
yang memadai. Sedangkan pendekatan terstruktur yang baru muncul sekitar awal
tahun 1970-an pada dasarnya mencoba menyediakan kepada analis sistem tambahan
alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem disamping tetap
mengikuti ide dari systems life cycle. Karena sifat dari sistem informasi
sekarang menjadi lebih kompleks, pendekatan klasik tidak cukup digunakan untuk
mengembangkan suatu sistem informasi yang sukses dan akan menimbulkan beberapa
permasalahan.
2. Pendekatan
sepotong lawan pendekatan sistem (dipandang dari sasaran yang akan dicapai)
Pendekatan sepotong
(piecemeal approach) merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan
pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Pada pendekatan ini, kegiatan
atau aplikasi yang dipilih, dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya
di sistem informasiatau tanpa memperhatikan sasaran keseluruhan dari
organisasi. Pendekatan in hanya memperhatikan sasaran dari kegiatan atau
aplikasi itu saja. Lain halnya dengan pendekatan sistem (systems approach) yang
memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk
masing-masing kegiatan atau aplikasinya. Pendekatan sistem ini juga menekankan
pada pencapaian sasaran keseluruhan dari organisasi, tidak hanya menekankan
pada sasaran dari sistem informasi itu saja.
3. Pendekatan
bawah-naik lawan pendekatan atas-turun (dipandang dari cara menentukan
kebutuhan dari sistem)
Pendekatan bawah naik
(bottom-up approach) dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level
operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan
kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan
merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini
juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik. Pendekatan bawah-naik bila
digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan
istilah data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan
diolah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti
datanya. Pendekatan atas-turun (top-down approach) sebaliknya dimulai dari
level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai
dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya
dari pendekatan ini adalah dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah
kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun ke pemrosesan transaksi,
yaitu penentuan output, input, basis data, prosedur-prosedur operasi dan
kontrol. Pendekatan atas-turun bila digunakan pada tahap analisis sistem
disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang menjadi tekanan
adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen
terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan menyusul
mengikuti informasi yang dibutuhkan.
4. Pendekatan
sistem-menyeluruh lawan pendekatan moduler (dipandang dari cara mengembangkannya)
Pendekatan
sistem-menyeluruh (total-system approach) merupakan pendekatan yang
mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh. Pendekatan ini kurang mengena
untuk sistem yang komplek, karena akan menjadi sulit untuk dikembangkan.
Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik. Pendekatan
moduler (modular approach) berusaha memecah sistem yang rumit menjadi
beberapa bagian atau modul yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah
dipahami dan dikembangkan. Akibat lebih lanjut adalah sistem akan dapat
dikembangkan tepat pada waktu yang telah direncanakan, mudah dipahami oleh
pemakai sistem dan mudah untuk dipelihara. Pendekatan ini juga merupakan
ciri-ciri dari pendekatan terstruktur.
5. Pendekatan
lompatan-jauh lawan pendekatan berkembang (dipandang dari teknologiyang
akan digunakan)
Pendekatan
lompatan-jauh (great loop approach) menerapkan perubahan menyeluruh
secara serentak menggunakan teknologi canggih. Perubahan ini banyak mengandung
resiko, karena teknologi komputer begitu cepat berkembang dan untuk tahun-tahun
mendatang sudah menjadi usang. Pendekatan ini juga terlalu mahal, karena
memerlukan investasi seketika untuk semua teknologi yang digunakan dan
pendekatan ini juga sulit untuk dikembangkan, karena terlalu komplek.
Pendekatan berkembang (evolutionary approach) menerapkan teknologi canggih
hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja pada saat itu dan akan terus
dikembangkan untuk periode-periode berikutnya mengikuti kebutuhannya sesuai
dengan perkembangan teknologi yang ada. Pendekatan berkembang menyebabkan
investasi tidak terlalu mahal dan dapat mengikuti perkembangan teknologi yang
cepat, sehingga teknologi yang digunakan tidak cepat menjadi usang.
7. Peralatan apa saja yang dapat
digunakan dalam mengembangkan
sistem ? Jelaskan.
Alat-alat yang
digunakan biasanya berupa gambar atau diagram atau grafik.
Contohnya :
• HIPO diagram
• Data Flow diagram
• Structured chart
• SADT diagram
• Warnier/Orr diagram
• Jakson’s diagram
Contohnya :
• HIPO diagram
• Data Flow diagram
• Structured chart
• SADT diagram
• Warnier/Orr diagram
• Jakson’s diagram
Diagram-diagram digunakan
untuk mengambarkan suatu metode tertentu, ada beberapa grafik yang lebih
bersifat umum, antara lain :
• Bagan untuk menggambarkan aktifitas (activity charting), seperti : bagan alir sistem, bagan alis program, bagan alir kertas kerja, bagan alir hubungan database, bagan alir proses, dan Gantt chart.
• Bagan untuk menggambarkan tataletak
• Bagan untuk menggambarkan hubungan personil, seperti : Bagan distribusi kerja dan bagan organisasi.
• Bagan untuk menggambarkan aktifitas (activity charting), seperti : bagan alir sistem, bagan alis program, bagan alir kertas kerja, bagan alir hubungan database, bagan alir proses, dan Gantt chart.
• Bagan untuk menggambarkan tataletak
• Bagan untuk menggambarkan hubungan personil, seperti : Bagan distribusi kerja dan bagan organisasi.
8. Sebutkan dan jelaskan
metodologi-metodologi pengembangan sistem.
Metodologi
Pengembangan Sistem
Metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu.
Metodologi Pengembangan sistem berarti metode-metode, prosedur-prosedur,
konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan kerangka pemikiran yang akan
digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi.
Klasifikasi dari
metodologi :
- Functional decomposition methodologies
Metodologi ini
menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem-subsistem yang lebih
kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang dan ditetapkan. Yang
termasuk dalam kelompok metodologi ini adalah :
- HIPO (Hierarchy plus Input Process Output)
- Stepwise Refinement (SR) atau Iterative Stepwise Refinement (ISR)
- Information Hiding
2. Data
Oriented Methodologies
Metodologi ini
menekankan pada karakteristik dari data yang akan diproses. Dikelompokkan ke
dalam dua kelas, yaitu :
- Data flow oriented methodologies, sistem secara logika dapat digambarkan secara logika dari arus data dan hubungan antar fungsinya di dalam modul-modul di sistem. Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
- SADT (Structured Analysis and Design Techniques)
- Composite Design
- SSAD (Structured System Analysis and Design)
- b. Data Structured oriented methodologies, Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di system,yang termasuk dalam metodologi ini adalah :
- JSD (Jackson’s System Development)
- W/O (Warnier/Orr)
3. Prescriptive
Methodologies
Yang termasuk dalam
metodologi ini adalah :
- ISDOS (Information System Design dan Optimization System), merupakan perangkat lunak yang dikembangkan di University of Michigan. Kegunaan dari ISDOS adalah mengotomatisasi proses pengembangan sistem informasi. ISDOS mempunyai dua komponen, yaitu :
- PSL (Program Statement Language), merupakan komponen utama dari ISDOS, yaitu suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai dalam bentuk machine readable form. PSL dirancang sehingga output yang dihasilkannya dapat dianalisis oleh PSA.
- PSA (Program Statement Analyzer) merupakan paket perangkat lunak yang mirip dengan kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk mengecek data yang dimasukkan, disimpan, dianalisis dan yang dihasilkan sebagai output laporan.
9. Teknik apa saja yang dapat digunakan
dalam mengembangkan sistem ?
Jelaskan.
Teknik yang digunakan
untuk pengembangan sistem antara lain :
• Teknik manajemen proyek, seperti CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk penjadualan proyek.
• Teknik menemukan fakta, yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Contohnya : Teknik wawancara, observasi, daftar pertanyaan, pengumpulan sampel.
• Teknik analisis biaya/manfaat
• Teknik inspeksi/walkthrought
• Teknik manajemen proyek, seperti CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk penjadualan proyek.
• Teknik menemukan fakta, yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Contohnya : Teknik wawancara, observasi, daftar pertanyaan, pengumpulan sampel.
• Teknik analisis biaya/manfaat
• Teknik inspeksi/walkthrought
10. Uraikan hal-hal yang bisa menjadi
penyebab gagalnya pengembangan
sistem.
penyebab terjadinya
kegagalan dalam pengembangan sistem :
1. Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
2. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai.
3. Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya.
4. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan.
5. Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yang tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai.
6. Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara.
7. Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik.
1. Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
2. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai.
3. Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya.
4. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan.
5. Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yang tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai.
6. Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara.
7. Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik.
lee min ho
BalasHapus