1. Apa saja
yang menyebabkan modal saham dapat mengalami kenaikan dan penurunan?
1. Laba per lembar saham (Earning Per
Share/EPS)
Seorang investor yang melakukan investasi pada
perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per
lembar saham (EPS) yang diberikan perusahaan akan memberikan pengembalian yang
cukup baik. Ini akan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih
besar lagi sehingga harga saham perusahaan akan meningkat.
2. Tingkat Bunga
Tingkat bunga dapat mempengaruhi harga saham
dengan cara :
a. Mempengaruhi persaingan di pasar modal
antara saham dengan obligasi, apabila suku bunga naik maka investor akan
menjual sahamnya untuk ditukarkan dengan obligasi. Hal ini akan
menurunkan harga saham. Hal sebaliknya juga akan terjadi apabila tingkat bunga
mengalami penurunan.
b. Mempengaruhi laba perusahaan, hal ini
terjadi karena bunga adalah biaya, semakin tinggi suku bunga maka semakin
rendah laba perusahaan. Suku bunga juga mempengaruhi kegiatan ekonomi yang juga
akan mempengaruhi laba perusahaan.
3. Jumlah Kas Deviden yang Diberikan
Kebijakan pembagian deviden dapt dibagi
menjadi dua, yaitu sebagian dibagikan dalam bentuk deviden dan sebagian lagi disisihkan
sebagai laba ditahan. Sebagai salah satu factor yang mempengaruhi harga saham,
maka peningkatan pembagian deviden merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
kepercayaan dari pemegang saham karena jumlah kas deviden yang besar adalah yang
diinginkan oleh investor sehingga harga saham naik.
4. Jumlah laba yang didapat perusahaan
Pada umumnya, investor melakukan investasi
pada perusahaan yang mempunyai profit yang cukup baik karena menunjukan prospek
yang cerah sehingga investor tertarik untuk berinvestasi, yang nantinya akan
mempengaruhi harga saham perusahaan.
5. Tingkat Resiko dan Pengembalian
Apabila tingkat resiko dan proyeksi laba yang
diharapkan perusahaan meningkat maka akan mempengaruhi harga saham perusahaan.
Biasanya semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian
saham yang diterima.
2.Bagaimana
cara investor mencatat investasinya dengan metode ekuitas?
Metode ekuitas (Persentase pemilikan 20%
sampai dengan 50%)
Pemegang saham yang kepemilikannya sebesar 20%
sampai dengan 50% dari seluruh jumlah saham beredar akan mencatat akan mencatat
investasinya dengan metode ekuitas (equity method). PSAK no.15 menyatakan bahwa
metode ekuitas adalah metode akuntansi yang mencatat investasi saham sebesar
harga perolehannya dan selanjutnya menyesuaikan dengan perubahan dalam bagian
kepemilikan investor atas aktiva bersih perusahaan yang
terjadi setelah perolehan.setiap periode akuntansi harga pokok surat
berharga harus disesuaikan dengan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan
investee sebanding dengan persentase pemilikannya.dividen yang diterima dicatat
mengurangi saldo rekening investasi saham. Pada akhir periode tidak perlu
dibuat jurnal penyesuaian bila harga perolehan berbeda dengan nilai wajarnya.
Perolehan saham
Seperti kepemilikan saham kurang dari 20%,
saham dapat diperoleh melalui berbagai cara seperti dibeli tunai, melalui tukar
menukar, atau dibeli secara lumpsum.
Penerimaan Dividen
Investor memiliki saham 20% sampai dengan 50%
akan mencatat dividen yang diterimanya sebagai pengurang rekening investasi
saham.
Penyesuain Akhir Tahun
Apabila pada akhir tahun terdapat perbedaan
antara nilai wajar dengan harga perolehannya, dalam metode ekuitas tidak
diperlukan jurnal penyesuaian.
3.Sebutkan dan
jelaskan perbedaan metode alokasi untuk beban depresiasi!
Tingkat
Penyusutan
Tingkat penyusutan ditentukan oleh masa manfaat dan metode alokasi.
Umur (masa) manfaat (useful life) sangat beragam. Asumsi terkait dengan masa manfaat aktiva yang dibuat berdasarkan kondisis ekonomi, pemahaman teknik, pengalaman, dan informasi fisik dan sifak produktif suatu aktiva.
Tingkat penyusutan ditentukan oleh masa manfaat dan metode alokasi.
Umur (masa) manfaat (useful life) sangat beragam. Asumsi terkait dengan masa manfaat aktiva yang dibuat berdasarkan kondisis ekonomi, pemahaman teknik, pengalaman, dan informasi fisik dan sifak produktif suatu aktiva.
Metode
alokasi biaya
Ketika nilai aktiva tidak ditentukan dan masa manfaat telah ditetukan, beban penyusutan periodik dihitung berdasarkan metode alokasi (allocation).
Metode alokasi secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu metode alokasi garis lurus dan metode alokasi dipercepat. Metode alokasi garis lurus (straight-line) merupakan metode pengalokasian biaya aktiva pada masa manfaat umur aktiva berdasarkan beban periodik yang sama. Alasan penyusutan menggunakan garis lurus adalah asumsi bahwa kerusakan fisik terjadi seragam sepanjang waktu. Analis harus menyadari kelemahan dari konseptual penyusutan garis lurus. Penyusutan garis lurus secara implisit mengasumsikan bahwa penyusutan pada tahun-tahun awal sama dengan tahun berikutnya saat aktiva mungkin kurang efisien dan membutuhkan pemeliharaan yang tinggi. Permasalahan dari penggunaan metode garis lurus adalah adanya distorsi pada tingkat pengembalian. Dengan kata lain penyusutan menggunakan metode garis lurus menghasilkan bias yang semakin besar terhadap tingkat pengembalian aktiva.
Metode penyusutan dipercepat (accelerated) mengalokasikan biaya aktiva sepanjang masa manfaat dengan pola yang semakin menurun. Daya menarik untuk penggunaan metode ini adalah untuk kepentingan perpajakan. Hal ini dikarenakan semakin cepat aktiva dihapuskan untuk tujuan pajak, maka semakin besar pula penangguhan pajak pada masa depan, dan semakin banyak dana yang tersedian untuk operasi perusahaan. Konsep yang mendukung penggunaan metode dipercepat adalah pandangan bahwa beban penyusutan yang semakin kecil sepanjang waktu merupakan kompensasi atas peningkatan biaya perbaikan dan perawatan, penurunan pendapatan dan efisiensi operasi, peningkatan ketidakpastian pendapatan atas aktiva berumur dimasa yang akan datang.
Metode penyusutan dipercepat yang paling umum digunakan adalah penggunaan metode saldo menurun dan jumlah angka tahun. Metode saldo menurun (declining balance method) mengenakan tarif yang tetap terhadap saldo akun yang semain menurun (nilai tercatat). Metode jumlah angka tahun (sum of the years digits method) menerapkan bagian dari aktiva dikurangi nilai sisa yang semakin kecil.
Untuk metode penyusutan terdapat metode khusus dalam menentukan nilai beban penyusutan perusahaan. Beban penyusutan ini dihitung berdasarkan aktivitas dan intensitas penggunaan aktiva semisal mesin berat dan baja.
Ketika nilai aktiva tidak ditentukan dan masa manfaat telah ditetukan, beban penyusutan periodik dihitung berdasarkan metode alokasi (allocation).
Metode alokasi secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu metode alokasi garis lurus dan metode alokasi dipercepat. Metode alokasi garis lurus (straight-line) merupakan metode pengalokasian biaya aktiva pada masa manfaat umur aktiva berdasarkan beban periodik yang sama. Alasan penyusutan menggunakan garis lurus adalah asumsi bahwa kerusakan fisik terjadi seragam sepanjang waktu. Analis harus menyadari kelemahan dari konseptual penyusutan garis lurus. Penyusutan garis lurus secara implisit mengasumsikan bahwa penyusutan pada tahun-tahun awal sama dengan tahun berikutnya saat aktiva mungkin kurang efisien dan membutuhkan pemeliharaan yang tinggi. Permasalahan dari penggunaan metode garis lurus adalah adanya distorsi pada tingkat pengembalian. Dengan kata lain penyusutan menggunakan metode garis lurus menghasilkan bias yang semakin besar terhadap tingkat pengembalian aktiva.
Metode penyusutan dipercepat (accelerated) mengalokasikan biaya aktiva sepanjang masa manfaat dengan pola yang semakin menurun. Daya menarik untuk penggunaan metode ini adalah untuk kepentingan perpajakan. Hal ini dikarenakan semakin cepat aktiva dihapuskan untuk tujuan pajak, maka semakin besar pula penangguhan pajak pada masa depan, dan semakin banyak dana yang tersedian untuk operasi perusahaan. Konsep yang mendukung penggunaan metode dipercepat adalah pandangan bahwa beban penyusutan yang semakin kecil sepanjang waktu merupakan kompensasi atas peningkatan biaya perbaikan dan perawatan, penurunan pendapatan dan efisiensi operasi, peningkatan ketidakpastian pendapatan atas aktiva berumur dimasa yang akan datang.
Metode penyusutan dipercepat yang paling umum digunakan adalah penggunaan metode saldo menurun dan jumlah angka tahun. Metode saldo menurun (declining balance method) mengenakan tarif yang tetap terhadap saldo akun yang semain menurun (nilai tercatat). Metode jumlah angka tahun (sum of the years digits method) menerapkan bagian dari aktiva dikurangi nilai sisa yang semakin kecil.
Untuk metode penyusutan terdapat metode khusus dalam menentukan nilai beban penyusutan perusahaan. Beban penyusutan ini dihitung berdasarkan aktivitas dan intensitas penggunaan aktiva semisal mesin berat dan baja.
4.a. Apa
perbedaan pendapatan dan keuntungan?
Pendapatan
(revenue):
Penerimaan uang tunai yang diperoleh selama
jangka waktu tertentu, baik dari hasil penjualan barang maupun jasa atau
piutang, ataupun dari sumber-sumber lain, misalnya bunga, dividen, atau sewa.
Keuntungan
(benefits)
- Dalam hubungan ini diartikan: sebagai suatu keuntungan atau manfaat yang dinyatakan dalam bentuk pembayaran uang
- Benefits dapat dipandang sebagai bantuan-bantuan yang berwujud uang kepada para pegawai, seperti pembayaran-pembayaran khusus kepada para pegawai yang sakit, asuransi, pembayaran biaya perawatan di rumah sakit, dan sebagainya.
b. Apa perbedaan
beban dan kerugian?
Beban adalah arus keluar atau menggunakan atas
aset atau timbulnya kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari pengiriman atau
produksi barang, memberikan jasa, atau melakukan kegiatan lain yang merupakan
operasi yang sedang berlangsung entitas besar atau pusat.
Kerugian adalah penurunan ekuitas (aktiva
bersih) dari transaksi perifer atau insidental suatu entitas dan dari semua
transaksi lain dan acara lain dan sikap sirkum mempengaruhi axceptthose entitas
yang dihasilkan dari beban atau distribusi kepada pemilik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar