1. Apakah yang menjadi indikator atau ukuran dari sebuah
pembangunan ekonomi?
Jawab:
Pembangunan
Ekonomi memiliki empat Indikator pokok, yaitu
-Indikator Moneter
Indikator
ini berkaitan dengan uang. Uang disini berupa tingkat income yang diterima oleh
masyarakat. Dalam indicator moneter, ada beberapa indicator yang dapat diukur.
Contohnya
indikator perkapita.
-Indikator
Kesejahteraan Ekonomi Bersih
-Indikator
Non-Moneter
Indikator
ini merupakan indicator yang diambil dari beberapa hal pokok yang berkaitan
dengan kehidupan masyarakat. Sama halnya dengan indicator sebelumnya, Indikator
memiliki beberapa macam-macam sub- Indikator.
Contohnya
indikator sosial dan Indeks Kualitas Hidup dan Indeks Pembangunan Manusia.
-Indikator Campuran
Contohnya
pendidikan,kesehatan,perumahan,angkatan kerja,KB dan
fertilitas,ekonomi,kriminalitas,perjalanan wisata,akses media massa.
2.
Bagaimanakah hubungan peran pemerintah (dari sisi peran alokasi, distribusi,
dan stabilisasi) jika dihubungkan dengan usaha mengatasi kemiskinan?
Jawab:
Peran
pemerintah dalam mengatasi kemiskinan
Alokasi :
Pada dasarnya sumber daya yang dimiliki suatu Negara
adalah terbatas. Pemerintah harus menentukan seberapa besar dari sumber daya
yang dimiliki akan dipergunakan untuk memproduksi barang-barang public, dan
seberapa besar akan digunakan untuk memproduksi barang-barang
individu.Pemerintah harus menentukan dari barang-barang public yang diperlukan
warganya, seberapa besar harus disediakan oleh pemerintah, dan seberapa besar
yang dapat disediakan oleh rumah tangga perusahaan.
Distribusi:
Pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pendapatan
atau kekayaan agar supaya masyarakat sejahtera. Tetapi bagaimanapun juga upaya
ini tidaklah mudah karena banyak factor yang mempengaruhi perolehan pendapatan,
misalnya kepemilikan factor produksi, permintaan dan penawaran factor produksi,
system warisan dan kemampuan seseorang. Distribusi pendapatan dan kekayaan
melalui pasar walau efisien namun tidak adil. Oleh karena itu pemerintah harus
campur tangan.
Stabilisasi :
Sesuai dengan nama stabilisasi maka fungsi stabilisasi
ini dimaksudkan untuk menciptakan stabilitas ekonomi suatu negara. Fungsi
stabilisasi ini berkaitan erat dengan fungsi mengatur variabel ekonomi makro
dengan instrumen kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
Diantara ketiga fungsi ekonomi pemerintah, fungsi stabilisasi ini merupakan yang paling kecil kewenangan dan dukungannya terhadap peran pemerintah daerah dan bahkan hampir tak mendapatkan bagian untuk berperan dalam fungsi stabilisasi ini. Hal ini dilandasi oleh pemikiran bahwa fungsi stabilisasi berbeda antar satu daerah dengan daerah lain dalam suatu negara.
Disamping itu kecilnya kewenangan dan dukungan peran pemerintah daerah dalam fungsi stabilisasi, disebabkan akan adanya efek sampingan yang timbul akibat penggunaan instrumen yaitu kebijakan moneter dan kebijakan fiskal untuk mengontrol variabel ekonomi makro dan efek langsung dari penggunaan instrumen tersebut.
Diantara ketiga fungsi ekonomi pemerintah, fungsi stabilisasi ini merupakan yang paling kecil kewenangan dan dukungannya terhadap peran pemerintah daerah dan bahkan hampir tak mendapatkan bagian untuk berperan dalam fungsi stabilisasi ini. Hal ini dilandasi oleh pemikiran bahwa fungsi stabilisasi berbeda antar satu daerah dengan daerah lain dalam suatu negara.
Disamping itu kecilnya kewenangan dan dukungan peran pemerintah daerah dalam fungsi stabilisasi, disebabkan akan adanya efek sampingan yang timbul akibat penggunaan instrumen yaitu kebijakan moneter dan kebijakan fiskal untuk mengontrol variabel ekonomi makro dan efek langsung dari penggunaan instrumen tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar