Sifat dari catatan akan ditentukan oleh kerumitan relatif dari masalah
pajak. Tetapi secara umum, catatan tertentu diperlukan untuk kepentingan
pengendalian administratif, untuk mendukung pengembalian pajak dan untuk
memenuhi kewajiban spesifik dari undang-undang. Catatan pajak dapat
dikelompokkan kedalam empat klasifikasi utama yaitu:
1. Kalender Pajak
2. Catatan Informasi
3. Berkas Kertas Kerja (working paper files)
4. Buku Besar Pendukung (suorting ledger)
Jelaskan secara rinci 4 klasifikasi utama tersebut.
1. Kalender Pajak
2. Catatan Informasi
3. Berkas Kertas Kerja (working paper files)
4. Buku Besar Pendukung (suorting ledger)
Jelaskan secara rinci 4 klasifikasi utama tersebut.
JAWABAN
1. KALENDER PAJAK :
Merupakan jadwal yang berfungsi sebagai alat pengingat bagi
mereka yang bertanggung jawab atas tanggal jatuh tempo dari pemberkasan
pengembalian pajak, penyiapan berbagai laporan, pembayaran tagihan pajak,
tanggal pemeriksaan, tanggal audit, tanggal penetapan, dan semua peristiwa
pajak yang penting. Kalender pajak dapat mempunyai berbagai bentuk. Metode lain
adalah dengan menggunakan berkas kartu indeks. Kartu yang terpisah digunakan
untuk masing-masing pajak, dan sebuah penunjuk dilekatkan pada bulan-bulan
untuk penyiapan SPT atau melakukan pembayaran. Bila masing-masing peristiwa
terjadi, kartu diletakkan secara berurutan guna tindak lanjut berikutnya..
sistem berkas berhalaman lepas juga dapat dipergunakan sebagai ganti kartu dan
sebagai buku harian pajak. Ini lebih cocok bilamana operasi pajak tidak terlalu
banyak.
2. CATATAN INFORMASI PAJAK :
Merupakan ikhtisar dari undang-undang pajak dan
masalah-masalah yang berkaitan yang mempunyai pengaruh terhadap jalannya usaha.
Catatan ini digunakan sebagai referensi ketika menyiapkan pengembalian pajak
dan sebagainya. Informasi dapat dikelompokkan pada kartu, lembaran lepas, atau
sebagai bagian dari buku pedoman pajak.
Informasi yang sebaiknya ada mengenai masing-masing pajak
adalah sbb :
-
Nama pajak
-
Uraian pajak
-
Dasar atua basis
-
Tarif pajak
-
Pembebasan dari pajak
-
Waktu untuk memasukkan SPT
-
Nomer dan nama formulir SPT
-
Perkiraan waktu yang diperlukan untuk persiapan
-
Kepada siapa dan bilamana SPT dikirimkan
-
Sumber data untuk penyiapan SPT
-
Mengapa perusahaan merupakan wajib pajak
-
Akuntansi pajak
-
Prosedur, termasuk semua instruksi khusus
-
Denda, bila tidak membayar
3. BERKAS KERTAS KERJA (working
paper files)
Berkas /arsip operasional ini tidak terbatas macamnya dan
barangkali dapat dibandingkan dengan berkas permanen dan berkas kertas kerja
pada suatu audit. Pokok yang penting adalah catatan yang lengkap dan teratur
mengenai bagaimana jumlah pajak ditentukan setiap tahun, tanggal pebayaran,dll.
Berkas-berkas ini meliputi informasi sbb :
-
Catatan pembayaran
-
Catatan penetapan
-
Rekonsiliasi dan pajak dengan catatan
-
Salinan SPT
-
Catatan SPT, termasuk biaya
-
Surat-menyurat tentang pajak
Berkas seperti
itu harus disiapkan berdasarkan pertimbangan manajer urusan pajak.
4. BUKU BESAR PENDUKUNG (suorting
ledger) :
Metode akuntansi terbaik yang akan dipergunakan oleh Wajib
Pajak, sangat bergantungkepada bentuk usaha dan ukuran perusahaan yang
bersangkutan serta sesuai dengan kebutuhanmasing-masing. Untuk kepentingan
perpajakan, Wajib Pajak harus menyelenggarakan pembukuanatau pencatatan tanpa
mempersoalkan prinsip pembukuan apa yang dipergunakan. Pada umumnyasemua
laporan keuangan dipersiapkan untuk memenuhi tujuan tertentu, dan tujuan ini
padaakhirnya akan mempengaruhi bentuk dan isi dari laporan keuangan tersebut dengan
segalaketerbatasannya. Misalnya, laporan keuangan yang dipersiapkan untuk
digunakan oleh paramanajer akan sangat berbeda sekali dengan laporan yang
dipersiapkan untuk keperluan pasar modal dan instansi lainnya.Perbedaan
tersebut tidak saja disebabkan oleh siapa pemakainya, tetapi juga tergantung
pada metode akuntansi apa yang digunakan, misalnya metode penyusutan atau
metode penilaian persediaan yang berbeda, sehingga dapat dipastikan bahwa
penghitungna laba yang menjadi dasar untuk menentukan besarnya pajak terutang
akan berbeda.
Dapat diambil sebuah contoh bahwa standar akuntansi kita
menyediakan metode penyusutan garis lurus dan metode penyusutan saldo menurun.
Kedua metode ini sah digunakan disetiap perusahaan, namun jika untuk tujuan
meringankan beban pajak, perusahaan cenderungmenggunakan metode penyusutan
saldo menurun karena pengenaan beban penyusutan dari awal periode umur aktiva
tetap akan tinggi namun akan mengecil di periode berikutnya. Hal ini
dapatmeningkatkan biaya dari perusahaan yang akan mengurangi jumlah
penghasilannya dan secaralangusng juga mengurangi jumlah beban pajak yang harus
dibayar.Metode lainnya adalah metode pencatatan persediaan barang untuk
menentukan harga pokok produksi.yang lazimnya digunakan oleh perusahaan untuk
menekan beban pajak saat harga barang-barang turun adalah metode FIFO. Yang
akan memberikan efek penurunan laba bersih. Halini akan menyebabkan beban pajak
berkurang karena kecilnya laba yang diperoleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar