Sakura Loves You

Sabtu, 14 November 2015

TUGAS 2 HUKUM PAJAK (EKSI 4202)



Sifat dari catatan akan ditentukan oleh kerumitan relatif dari masalah pajak. Tetapi secara umum, catatan tertentu diperlukan untuk kepentingan pengendalian administratif, untuk mendukung pengembalian pajak dan untuk memenuhi kewajiban spesifik dari undang-undang. Catatan pajak dapat dikelompokkan kedalam empat klasifikasi utama yaitu:
1. Kalender Pajak
2. Catatan Informasi
3. Berkas Kertas Kerja (working paper files)
4. Buku Besar Pendukung (suorting ledger)
Jelaskan secara rinci 4 klasifikasi utama tersebut.

JAWABAN


1.    KALENDER PAJAK :
Merupakan jadwal yang berfungsi sebagai alat pengingat bagi mereka yang bertanggung jawab atas tanggal jatuh tempo dari pemberkasan pengembalian pajak, penyiapan berbagai laporan, pembayaran tagihan pajak, tanggal pemeriksaan, tanggal audit, tanggal penetapan, dan semua peristiwa pajak yang penting. Kalender pajak dapat mempunyai berbagai bentuk. Metode lain adalah dengan menggunakan berkas kartu indeks. Kartu yang terpisah digunakan untuk masing-masing pajak, dan sebuah penunjuk dilekatkan pada bulan-bulan untuk penyiapan SPT atau melakukan pembayaran. Bila masing-masing peristiwa terjadi, kartu diletakkan secara berurutan guna tindak lanjut berikutnya.. sistem berkas berhalaman lepas juga dapat dipergunakan sebagai ganti kartu dan sebagai buku harian pajak. Ini lebih cocok bilamana operasi pajak tidak terlalu banyak.

2.    CATATAN INFORMASI PAJAK :
Merupakan ikhtisar dari undang-undang pajak dan masalah-masalah yang berkaitan yang mempunyai pengaruh terhadap jalannya usaha. Catatan ini digunakan sebagai referensi ketika menyiapkan pengembalian pajak dan sebagainya. Informasi dapat dikelompokkan pada kartu, lembaran lepas, atau sebagai bagian dari buku pedoman pajak.
Informasi yang sebaiknya ada mengenai masing-masing pajak adalah sbb :
-         Nama pajak
-         Uraian pajak
-         Dasar atua basis
-         Tarif pajak
-         Pembebasan dari pajak
-         Waktu untuk memasukkan SPT
-         Nomer dan nama formulir SPT
-         Perkiraan waktu yang diperlukan untuk persiapan
-         Kepada siapa dan bilamana SPT dikirimkan
-         Sumber data untuk penyiapan SPT
-         Mengapa perusahaan merupakan wajib pajak
-         Akuntansi pajak
-         Prosedur, termasuk semua instruksi khusus
-         Denda, bila tidak membayar

3.    BERKAS KERTAS KERJA (working paper files)
Berkas /arsip operasional ini tidak terbatas macamnya dan barangkali dapat dibandingkan dengan berkas permanen dan berkas kertas kerja pada suatu audit. Pokok yang penting adalah catatan yang lengkap dan teratur mengenai bagaimana jumlah pajak ditentukan setiap tahun, tanggal pebayaran,dll. Berkas-berkas ini meliputi informasi sbb :
-         Catatan pembayaran
-         Catatan penetapan
-         Rekonsiliasi dan pajak dengan catatan
-         Salinan SPT
-         Catatan SPT, termasuk biaya
-         Surat-menyurat tentang pajak

Berkas seperti itu harus disiapkan berdasarkan pertimbangan manajer urusan pajak.

4.    BUKU BESAR PENDUKUNG (suorting ledger) :
Metode akuntansi terbaik yang akan dipergunakan oleh Wajib Pajak, sangat bergantungkepada bentuk usaha dan ukuran perusahaan yang bersangkutan serta sesuai dengan kebutuhanmasing-masing. Untuk kepentingan perpajakan, Wajib Pajak harus menyelenggarakan pembukuanatau pencatatan tanpa mempersoalkan prinsip pembukuan apa yang dipergunakan. Pada umumnyasemua laporan keuangan dipersiapkan untuk memenuhi tujuan tertentu, dan tujuan ini padaakhirnya akan mempengaruhi bentuk dan isi dari laporan keuangan tersebut dengan segalaketerbatasannya. Misalnya, laporan keuangan yang dipersiapkan untuk digunakan oleh paramanajer akan sangat berbeda sekali dengan laporan yang dipersiapkan untuk keperluan pasar modal dan instansi lainnya.Perbedaan tersebut tidak saja disebabkan oleh siapa pemakainya, tetapi juga tergantung pada metode akuntansi apa yang digunakan, misalnya metode penyusutan atau metode penilaian persediaan yang berbeda, sehingga dapat dipastikan bahwa penghitungna laba yang menjadi dasar untuk menentukan besarnya pajak terutang akan berbeda.
Dapat diambil sebuah contoh bahwa standar akuntansi kita menyediakan metode penyusutan garis lurus dan metode penyusutan saldo menurun. Kedua metode ini sah digunakan disetiap perusahaan, namun jika untuk tujuan meringankan beban pajak, perusahaan cenderungmenggunakan metode penyusutan saldo menurun karena pengenaan beban penyusutan dari awal periode umur aktiva tetap akan tinggi namun akan mengecil di periode berikutnya. Hal ini dapatmeningkatkan biaya dari perusahaan yang akan mengurangi jumlah penghasilannya dan secaralangusng juga mengurangi jumlah beban pajak yang harus dibayar.Metode lainnya adalah metode pencatatan persediaan barang untuk menentukan harga pokok produksi.yang lazimnya digunakan oleh perusahaan untuk menekan beban pajak saat harga barang-barang turun adalah metode FIFO. Yang akan memberikan efek penurunan laba bersih. Halini akan menyebabkan beban pajak berkurang karena kecilnya laba yang diperoleh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar