Sakura Loves You

Minggu, 15 November 2015

TUGAS 1 ILMU ALAMIAH DASAR (MKDU 4112)



ASAL MULA TERBENTUKNYA SAMUDERA

A.   PENDAHULUAN

Samudra (juga dieja samudera) atau lautan (dari bahasa Sanskerta) adalah laut yang luas dan merupakan massa air asin yang sambung-menyambung meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar.
Ada lima samudra di bumi yaitu:
1)            Samudra Antarktika / Lautan Selatan
2)            Samudra Arktik
3)            Samudra Atlantik
4)            Samudra Hindia
5)            Samudra Pasifik / Lautan Teduh
Samudra meliputi 71% permukaan bumi, dengan area sekitar 361 juta kilometer persegi, isi samudra sekitar 1.370 juta km³, dengan kedalaman rata-rata 3.790 meter. (Perhitungan tersebut tidak termasuk laut yang tak berhubungan dengan samudra, seperti Laut Kaspia).
Bagian yang lebih kecil dari samudra adalah laut, selat, teluk.


B.   PROSES TERBENTUKNYA SAMUDERA

Belum ada yang tahu pasti bagaimana samudra dan laut bisa terbentuk. Sejumlah ilmuwan memperkirakan segera setelah terbentuknya, Bumi dikelilingi oleh awan tebal. Seiring mendinginnya Bumi, turunlah hujan yang mengisi celah-celah di kerak Bumi dan membentuk samudra-samudra pertama. Ketika kerak benua bergeser menjauh, air mengisi ruang kosong yang ditinggalkan dan terbentuklah samudra-samudra dan juga laut-laut yang seperti kita kenal sekarang.


Menurut ceritanya, tata surya kita yang bernama Bima Sakti, terbentuk dari kumpulan debu di angkasa raya yang dalam proses selanjutnya tumbuh menjadi gumpalan bebatuan dari mulai yang berukuran kecil hingga ke ukuran asteroid sebesar ratusan kilometer. Bebatuan angkasa tersebut selanjutnya saling bertabrakan, dimana awalnya tabrakan yang terjadi masih lambat. Akibat adanya gaya gravitasi, bebatuan angkasa yang saling bertabrakan itu saling menyatu dan membentuk suatu massa batuan yang kemudian menjadi cikal bakal (embrio) bumi. Lama kelamaan dengan semakin banyaknya bebatuan yang menjadi satu tersebut, embrio bumi tumbuh semakin besar. Sejalan dengan semakin berkembangnya embrio bumi tersebut, semakin besar pula gaya tarik gravitasinya sehingga bebatuan angkasa yang ada mulai semakin cepat menabrak permukaan embrio bumi yang sudah tumbuh semakin besar itu. Akibat tumbukan2 yang sangat dahsyat tersebut timbulah ledakan2 yang sudah pasti sangat dahsyat pula yang mengakibatkan terbentuknya kawah2 yang sangat besar dan pelepasan panas secara besar2an pula.

Laut sendiri menurut sejarahnya terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100C) karena panasnya bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu bertipe mamut alias ‘ruar biasa’ tingginya karena jarak bulan yang begitu dekat dengan bumi.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLJ6Taeun-YnKXUa5wCjyQ9K0udkjOl2rvy-JBLZKtRj9Nm4me4ar4d7smAQu75j8sGmk5Yjm-7AW80a7HoDNh7gw_AioVUl0UKo7i-dczEorup5kcxWcuIzuxYM4jZYLMeGCqHJIXSdo/s320/laut+%25281%2529.jpg
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVacdi38PCnuRaJJHBW-pCA3HdImDd0FRR2LZZevR-K6NHtWlX97lNa-oInxKZ0e4EZRPpKpKmMbPCqUSx2_kgYOJlMUOuQztCxA1qupph7WVXINUsK1U-E1i7OF4fyvD5CTPzF9leQYA/s200/sight_south_pacific_13.jpg

bumi mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar matahari untuk masuk ke bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di bumi hingga terbentuklah lautan.

Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar matahari dapat kembali masuk menyinari bumi dan mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian di bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut semakin asin.

Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet bumi mulai terlihat biru karena laut yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin karena air di laut berperan dalam menyerap energi panas yang ada, namun pada saai itu diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di bumi. Kehidupan di bumi, menurut para ahli, berawal dari lautan (life begin in the ocean). Hasil penemuan geologis pada tahun 1971 pada bebatuan di Afrika Selatan (yang diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar tahun) menunjukkan adanya fosil seukuran beras dari bakteri primitif yang diperkirakan hidup di dalam lumpur mendidih di dasar laut.

C.   SAMUDERA PASIFIK, ATLANTIK, HINDIA, DAN ARKTIK

Samudra Pasifik

Luas Samudra Pasifik mencapai ± 165.385.450 km² dengan kedalaman rata-rata 4.250 m. Jika dilihat di globe, luas samudra ini meliputi hampir separuh permukaan bumi. Samudra Pasifik terletak di antara tiga benua, yaitu Asia, Amerika, dan Australia. Wilayahnya terbentang dari pantai Barat Amerika hingga pantai Timur Cina dan Australia dengan berbagai karakterstik berikut ini.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfOmV7zHdd9hMikTFbiZ0DXHywiVzlh6MozFNTWlS2tBko1sEOaP1gkc0AW0E6nVdnKRsmmDqyhklMK8ycL6O2HnR9aPLJabVY8aruRTOeK7xOPYruGCrA4rLcjkXDPfRzkpKqwBm53L88/s320/samudra-pasifik.jpg
a.    Samudra Pasifik merupakan samudra terluas di dunia.

b.    Di Samudra Pasifik terdapat titik terendah di muka bumi, yaitu Palung Mariana (kedalaman 11.022 m) terdapat di Filipina.

c.    Samudra Pasifik memiliki banyak palung, yaitu Palung Tonga (10.882 m), Palung Kuril (10.542 m), Palung Filipina (10.497 m), Palung Kermatec (10.047 m), Palung Tzu Bonin (9.810 m), Palung New Hebrides (9.165 m), Palung South Solomon (9.140 m), Palung Jepang (8.412 m), Palung Peru-Cile (8.066 m), Palung Akution (7.822 m), dan Palung Amerika Tengah (6.662 m).

d.    Di Samudra Pasifik banyak terdapat gunung api aktif, sehingga sering terjadi gempa.

e.    Samudra Pasifik merupakan tempat pertemuan antara garis bujur Barat dan bujur Timur (180°) sebagai batas penanggalan internasional.
f.     Di Samudra Pasifik banyak terdapat negara kepulauan (kawasan Oceania).

g.    Di Samudra Pasifik banyak terjadi gejala alam El Nino dan La Nina, terutama di perairan yang dilintasi garis katulistiwa.

h.    Di Samudra Pasifik terdapat pertemuan arus panas Kurosyiwo dan arus dingin Oyasyiwo di Laut Bearing (Pasifik Utara) yang menimbulkan arus hangat dan merupakan kawasan tangkapan ikan yang sangat baik.



Samudra Atlantik


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXYsHjzcXENZIvrIi0e2_rbr6R88EmDucTxzQrGbmGAaGihHJM9cA9Dww00aNSWEjq_kOmARf05GfFSyo9TGERLmtCxT4pqtH2RuzX4ICwjCz61AgrIATuW7FJQ8tasILfx2SsRCWkj9bJ/s320/samudra-atlantik.jpg

Luas Samudra Atlantik mencapai ± 82.217.000 km² dengan kedalaman rata-rata 3.350 m. Samudra ini terletak di antara Benua Eropa, Afrika, dan Amerika, sehingga berperan sebagai jalur lalu lintas penghubung antara dunia lama dengan dunia baru dengan karakteristik berikut ini.

a. Samudra Atlantik terletak di daerah bujur Barat.

b. Samudra Atlantik memiliki kawasan yang diyakini sebagai pusat medan magnet bumi, yaitu di kawasan Segitiga Bermuda di Perairan Karibia (Amerika Tengah).

c. Di Samudra Atlantik terdapat deretan punggung laut terpanjang di dunia, memanjang dari Utara (Samudra Arktik) ke Selatan sepanjang Samudra Atlantik dan ke Timur menuju Samudra Hindia.

d. Di Samudra Atlantik terdapat pertemuan arus dingin dari Perairan Greenland dan arus panas dari Teluk Meksiko di Perairan Labrador.

e. Di Samudra Atlantik terdapat beberapa palung laut, seperti Palung Puerto Rico (9.220 m), Palung South Sandwich (8.264 m), Palung Romance (7.856 m), dan Palung Caynon (7.500 m).


Samudra Hindia

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimmyumZ5zavsktFAeCW4C8VUhwQuO7PF45lDEJs6f-HfZxXEbxgQwhn_48U2GKp-GTs2IgwTzEWVuFFM2cL45lUtmsHewLKXNvTFdE2V-Tzufs8Mfz_OYPaFrBAVX4rYY1CfUiRVUV2zSS/s320/samudra-india.jpg

Luas Samudra Hindia mencapai ± 73.481.000 km² dengan kedalaman rata-rata 3.850 m. Samudra ini terletak di sebelah Selatan Benua Asia, sebelah Barat Australia, sebelah Timur dan Selatan Afrika, serta berbatasan dengan Kutub Selatan. Berikut ini karakteristik Samudra Hindia.

a. Sebagian besar wilayahnya berada di belahan bumi Selatan.

b. Satu-satunya samudra yang seluruh wilayahnya berada di belahan bumi Timur.

c. Wilayah perairannya berfungsi sebagai penyedia air hujan bagi gejala alam angin monsun untuk sebagian wilayah Asia dan Australia.

d. Samudra Hindia memiliki arus yang relatif tenang dan jarang terjadi badai.

e. Samudra Hindia memiliki beberapa palung laut, seperti Palung Jawa (7.450 m), Palung Weber (7.440 m), dan Palung Diamantina (7.102 m).



Samudra Arktik

Luas Samudra Arktik mencapai ±14.056.000 km² dengan kedalaman rata-rata 5.400 m. Samudra ini terletak di kawasan Kutub Utara yang dikelilingi oleh daratan-daratan luas, seperti Greenland (Kanada), Alaska (Amerika), Rusia (Asia dan Eropa), dan kawasan Skandinavia (Eropa). Berikut ini karakteristik Samudra Arktik.
a. Samudra Arktik merupakan samudra tersempit di dunia.

b. Samudra Arktik merupakan satu-satunya samudra yang terletak di kawasan kutub yang tidak dilalui garis khatulistiwa.

c. Samudra Arktik mempunyai suhu perairan dan udara terdingin.

d. Sebagian besar wilayah perairannya tertutup oleh es dan banyak dijumpai bongkahan atau gunung es yang mengapung.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnRiYe8IL4b_3Mm0k1NPtw2Kza0JM81d7L4XEOwhzY9QMeCz9x0o9bCQ1dR74nswibL__h0-oMvVgDTxfx1tcFaFIZeCObjHFZFhVZt0qmRm1nZA0SxmLh3hAdBAhBh9m2Rf5u6H_FBHE1/s320/samudra-arktik.jpg


D.  DAFTAR PUSTAKA







Tidak ada komentar:

Posting Komentar