Berdasarkan kurva permintaan dibawah ini, silakan Anda jawab beberapa pertanyaan berikut ini:
- Pada saat harga barang Rp.35, jumlah barang yang diminta adalah sebesar 12 unit. Bila harga barang naik menjadi Rp.60, maka jumlah barang yang diminta naik menjadi 5 unit. Berapa elastisitas permintaannya?
- Faktor apakah yang menentukan besar kecilnya bagian pajak yang ditanggung oleh konsumen dan produsen? Jelaskan
- Sebutkan syarat optimisasi yang harus dipenuhi dalam pendekatan kurva indiferensi.
- Bila biaya total perusahaan sebesar 200.000+2Q+0,5Q2. Berapa biaya rata-rata (AC) dan MC pada saat memproduksi 200 satuan?
- Jelaskan hubungan antara biaya variabel rata-rata (AVC), biaya rata-rata (AC) dan biaya marjinal (MC).
JAWAB
- Ed = (Q2-Q1)/[(Q2+Q1)/2]
( P2-P1)/[(P2+P1)/2]
= (12 - 5)/(12 + 5)/2
(60 - 35)/(60 + 35)/2
= 82,35%
52,63%
= 1,56% => ELASTIS karena >1
- a. Asas domisili atau disebut juga asas kependudukan (domicile/residence principle): berdasarkan asas ini negara akan mengenakan pajak atas suatu penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan, apabila untuk kepentingan perpajakan, orang pribadi tersebut merupakan penduduk (resident) atau berdomisili di negara itu atau apabila badan yang bersangkutan berkedudukan di negara itu. Dalam kaitan ini, tidak dipersoalkan dari mana penghasilan yang akan dikenakan pajak itu berasal. Itulah sebabnya bagi negara yang menganut asas ini, dalam sistem pengenaan pajak terhadap penduduk-nya akan menggabungkan asas domisili (kependudukan) dengan konsep pengenaan pajak atas penghasilan baik yang diperoleh di negara itu maupun penghasilan yang diperoleh di luar negeri (world-wide income concept).
b. Asas sumber: Negara yang
menganut asas sumber akan mengenakan pajak atas suatu penghasilan yang diterima
atau diperoleh orang pribadi atau badan hanya apabila penghasilan yang akan
dikenakan pajak itu diperoleh atau diterima oleh orang pribadi atau badan yang
bersangkutan dari sumber-sumber yang berada di negara itu. Dalam asas ini,
tidak menjadi persoalan mengenai siapa dan apa status dari orang atau badan
yang memperoleh penghasilan tersebut sebab yang menjadi landasan penge¬naan
pajak adalah objek pajak yang timbul atau berasal dari negara itu. Contoh:
Tenaga kerja asing bekerja di Indonesia maka dari penghasilan yang didapat di
Indonesia akan dikenakan pajak oleh pemerintah Indonesia.
c. Asas kebangsaan atau asas
nasionalitas atau disebut juga asas kewarganegaraan (nationality/citizenship
principle): Dalam asas ini, yang menjadi landasan pengenaan pajak adalah status
kewarganegaraan dari orang atau badan yang memperoleh penghasilan. Berdasarkan
asas ini, tidaklah menjadi persoalan dari mana penghasilan yang akan dikenakan
pajak berasal. Seperti halnya dalam asas domisili, sistem pengenaan pajak
berdasarkan asas nasionalitas ini dilakukan dengan cara menggabungkan asas
nasionalitas dengan konsep pengenaan pajak atas world wide income.
- Titik singgung antara keduanya menunjukkan tingkat kepuasan maksimal dengan kendala anggaran. Titik ini memberikan kombinasi kuantitas yang optimal. Syarat daya guna marjinal per rupiah sama untuk setiap komoditi.
- Persamaan / TC : 0,5Q2+2Q+200.000
Jika perusahaan menghasilkan 200 unit maka biaya totalnya adalah :
TC : 0,5 (200)2 + 2 (200) + 200.000
: 0,5 (40.000) + 400 + 200.000
: 20.000 + 400 + 200.000
: 220.400
Saat tidak produksi maka dinilai Nol
TC : 0,5 (0)2 + 2 (0) + 200.000
: 200.000
AC = TC/Q
= 0,5Q2+2Q+200.000/Q
=0,5Q+2+200.000/Q
= 0,5 (200) + 2 + 200.000/200
= 100 + 2+ 1000
= 1102
Maka Average Cost/AC biaya rata-rata adalah 1102
MC = dTC/dQ
= 0,5Q2+2Q+200.000
= Q + 2
= 200 + 2 = 202
Maka Marginal Cost/MC adalah 202
5) Hubungan antara Kurva AVC, AC dan MC dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) kurva MC memotong kurva AVC dan
AC pada titik minimum;
2) Jika biaya marjinal lebih kecil dari biaya total rata-rata, maka kurva AC akan menurun;
3) Jika biaya marjinal lebih besar dari biaya total rata-rata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar